Macam-Macam Alat Ukur Fiber Optik

 Halo semuanya, semoga hari kalian happy terus  dan sehat terus, ammiin. Pada kesempatan kali ini saya akan menjelaskan tentang alat ukur fiber optic. Langsung saja kita kepembahasan.


 OPM (OPTICAL POWER METER)




PENGERTIAN

OPM (Optical Power Meter) adalah alat yang digunakan untuk mengukur daya optik yang ditransmisikan melalui serat optik. Alat ini mengukur intensitas cahaya yang diterima dalam satuan dBm (desibel-milliwatt) atau mW (milliwatt), yang berguna untuk menguji dan memastikan performa jaringan fiber optik.

CARA KERJA

OPM menggunakan detektor cahaya, biasanya fotodioda, untuk menangkap sinyal optik yang masuk. lalu cahaya akan ditangkap dan diubah menjadi arus listrik. Kekuatan arus ini sebanding dengan intensitas cahaya yang diterima. Arus listrik yang dihasilkan biasanya sangat kecil, sehingga perlu diamplifikasi. Lalu sinyal yang telah diamplifikasi kemudian diolah oleh sirkuit elektronik internal. setelah itu OPM dikalibrasi untuk mengkonversi sinyal listrik menjadi unit daya optik (biasanya dalam dBm atau mW). OPM dapat diatur untuk mengukur panjang gelombang tertentu, karena sensitivitas detektor bervariasi tergantung panjang gelombang. Hasil pengukuran ditampilkan pada layar digital dalam unit yang sesuai. setelah itu catat data tersebut untuk dilakukan analisa lebih lanjut.

CARA PENGGUNAAN 

1.Hubungkan konektor fiber optik ke port input OPM

pastikan konektor terpasang dengan benar dan kuat

2. Pilih panjang gelombang yang sesuai

Pilih panjang gelombang cahaya yang sesuai dengan jaringan yang akan diukur (biasanya 850nm, 1310nm, atau 1550nm). 3.Kalibrasi alat jika diperlukan

3. Kalibrasi OPM sesuai dengan petunjuk pabrik untuk memastikan akurasi pengukuran.

4. Baca nilai daya optik pada layer

baca nialai daya optic yang ditampilkan pada layer opm dan catat untuk dianalisa lebih lanjut

KOMPONEN UTAMA

1.Detektor Cahaya: Biasanya berupa fotodioda yang Mengubah sinyal optik menjadi sinyal listrik.

2. Port Input: Tempat untuk menghubungkan konektor fiber optic dan biasanya mendukung berbagai jenis konektor (SC, FC, ST, dll.)

3. Sirkuit Pengolah Sinyal: Memproses dan menguatkan sinyal dari detector dan Mengkonversi sinyal menjadi nilai daya yang dapat dibaca.

4. Mikroprosesor: Mengendalikan operasi alat  Layar Display: Menampilkan hasil pengukuran dlam bentuk digital.

5. Tombol Kontrol: Untuk mengatur panjang gelombang dan untuk Memulai dan menghentikan pengukuran  Sumber Daya: biasanya berupa baterai atau adaptor listrik untuk memberikan daya pada OPM. 

6. Memori Internal: Untuk menyimpan hasil pengukuran (pada beberapa model) 

KELEBIHAN:

  1. Pengukuran daya optik yang akurat
  2. Portabel dan mudah digunakan
  3. Dapat mengukur berbagai panjang gelombang

KEKURANGAN

  1. Harga relatif mahal
  2. Memerlukan kalibrasi berkala
  3. Sensitif terhadap kotoran/debu pada konektor

OTDR (Optical Time Domain Reflectometer)


PENGERTIAN

Optical Time Domain Reflectometer merupakan alat ukur fiber optik yang digunakan untuk mengevaluasi serat optik pada domain waktu. OTDR bekerja dengan mengirimkan pulsa cahaya ke dalam serat optik dan mengukur pantulan cahaya yang kembali untuk menentukan lokasi, jenis, dan besarnya kerugian atau cacat dalam jaringan serat optik. Berikut bebrapa fungsi OTDR: 

  1. Mengukur Panjang kabel fiber optic
  2. Mendeteksi dan melokalisir kerusakan
  3. Mengukur atenuasi (redaman)
  4. Mengevaluasi sambungan dan konektor
  5. Mengukur reflektansi

CARA KERJA 

OTDR mengirimkan pulsa cahaya pendek ke dalam serat optik melalui sumber cahaya laser atau LED. Ketika pulsa cahaya bergerak melalui serat optik, sebagian cahaya dipantulkan kembali oleh ketidakseragaman dalam serat, seperti sambungan, tikungan, atau cacat. Setelah itu OTDR akan mendeteksi pantulan cahaya yang kembali dan mengukur waktu yang diperlukan untuk pantulan tersebut kembali ke alat. Waktu ini digunakan untuk menghitung jarak ke titik pantulan. Lalu Data pantulan akan diolah untuk menghasilkan trace (grafik) yang menunjukkan kekuatan pantulan cahaya sebagai fungsi jarak. Grafik ini membantu teknisi mengidentifikasi lokasi dan sifat cacat dalam serat optik.

CARA PENGGUNAAN

Hubungkan OTDR ke serat optik yang akan diuji. Atur parameter pengukuran (panjang gelombang, jarak, dll.) Jalankan pengukuran.  Analisis hasil pada layar atau ekspor data untuk analisis lebih lanjut

KOMPONEN UTAMA

1. Sumber Cahaya: Biasanya berupa laser pulsa, Menghasilkan sinyal optik yang dikirim ke fiber

2. Directional Coupler: Mengarahkan sinyal dari sumber cahaya ke fiber dan dari fiber ke detektor

3.Detektor Optik: Biasanya menggunakan fotodioda avalanche (APD), Menangkap sinyal yang dipantulkan kembali dari fiber

4. Penguat (Amplifier): Menguatkan sinyal yang lemah dari detektor 

5. Analog-to-Digital Converter (ADC): Mengubah sinyal analog menjadi digital untuk diproses  Mikroprosesor Mengontrol operasi alat dan memproses data

6. Memori: Menyimpan data pengukuran

7. Display: Menampilkan hasil pengukuran, biasanya berupa layar LCD

8. Port Koneksi Fiber: Untuk menghubungkan fiber yang akan diuji

9. Baterai atau Sumber Daya: Memberikan daya pada alat  Casing Pelindung: Melindungi komponen internal dari kerusakan

KELEBIHAN

  1. Pengukuran satu sisi (hanya memerlukan akses ke satu ujung fiber)
  2. Dapat mendeteksi dan melokalisir cacat pada fiber
  3. Memberikan informasi detail tentang karakteristik sepanjang fiber

KEKURANGAN

  1. Relatif mahal dibandingkan alat ukur fiber optik lainnya
  2. Memerlukan keahlian untuk menginterpretasikan hasil dengan benar
  3. Kurang akurat untuk pengukuran jarak pendek



VISUAL FAULT LOCATOR




PENGERTIAN

Visual Fault Locator (VFL) adalah alat yang digunakan untuk mendeteksi dan mengidentifikasi kerusakan atau cacat pada serat optik. VFL mengirimkan sinar laser yang terlihat (biasanya merah) melalui serat optik, yang memungkinkan teknisi melihat titik-titik di mana terdapat kerusakan, sambungan buruk, atau kehilangan sinyal.

FUNGSI

  1. Mendeteksi kerusakan atau patahan pada fiber optik
  2. Melokalisir titik sambungan yang buruk
  3. Mengidentifikasi macrobending (lekukan berlebihan) pada kabel
  4. Memverifikasi kontinuitas fiber Mengidentifikasi fiber tertentu dalam bundel kabel

CARA KERJA

VFL akan memancarkan cahaya laser merah yang terlihat ke dalam fiber optic, lalu Cahaya akan merambat sepanjang fiber. Jika ada kerusakan atau cacat, cahaya akan keluar dan terlihat dari luar kabel.

CARA PENGGUNAAN

  1. Hubungkan konektor VFL ke ujung fiber yang akan diuji 
  2. Aktifkan laser VFL Amati sepanjang kabel fiber untuk mencari titik-titik di mana cahaya merah terlihat keluar
  3. Identifikasi lokasi kerusakan atau cacat berdasarkan titik keluarnya Cahaya

KELEBIHAN

  1. Mudah digunakan dan portabel
  2. Dapat dengan cepat mengidentifikasi lokasi kerusakan
  3. Efektif untuk jarak pendek hingga menengah
  4. Relatif murah dibandingkan alat uji fiber optik lainnya
  5. Tidak memerlukan keahlian khusus untuk mengoperasikan

KEKURANGAN

  1. Jangkauan terbatas (biasanya hingga beberapa kilometer)
  2. Kurang efektif untuk kabel fiber yang terlindungi dengan baik
  3. Tidak memberikan pengukuran kuantitatif seperti OTDR
  4. Cahaya laser dapat berbahaya jika terpapar langsung ke mata
  5. Kurang akurat untuk mengukur loss atau atenuas


FUSION SPLICER


PENGERTIAN

Fusion Splicer adalah alat yang digunakan untuk menyambungkan dua serat optik dengan cara meleburkan ujung-ujung serat menggunakan busur listrik atau panas. Proses ini menghasilkan sambungan dengan kerugian minimal dan refleksi rendah, yang penting untuk memastikan kualitas transmisi dalam jaringan serat optik.

FUNGSI

Menyambung fiber optik dengan presisi tinggi Mengurangi loss pada titik sambungan Membuat sambungan fiber yang tahan lama Memperbaiki fiber optik yang rusak atau putus

CARA KERJA

Gunakan Alat cleaver untuk memotong ujung fiber dengan presisi. Setelah itu Dua ujung fiber ditempatkan pada alat dengan posisi yang tepat. Ujung-ujung fiber diatur agar sejajar dengan sempurna. Setelah itu Busur listrik diaktifkan untuk melelehkan ujung-ujung fiber Fiber yang meleleh disatukan.

CARA PENGGUNAAN

1. Siapkan ujung-ujung fiber yang akan disambung 2. Bersihkan fiber dan kupas lapisan pelindungnya menggunakan stripper

3. Potong ujung fiber menggunakan cleaver 4. Tempatkan fiber pada alat fusion splicer 5. Jalankan proses penyambungan otomatis 6. Periksa hasil sambungan melalui layar alat 7. Lindungi sambungan dengan heat shrink protecto dan cara dipanaskan di sebelah atas proses penyambuan pada alat splicer.

KELEBIHAN

Menghasilkan sambungan dengan loss sangat rendah Proses otomatis yang mengurangi kesalahan manusia Dapat digunakan untuk berbagai jenis fiber optik Memberikan estimasi kualitas sambungan Sambungan yang dihasilkan tahan lama dan andal

KEKURANGAN

Harga alat relatif mahal Memerlukan sumber listrik Membutuhkan pelatihan untuk penggunaan optimal Kurang cocok untuk penggunaan di lapangan yang ekstrem Proses penyambungan bisa memakan waktu


Previous Post Next Post