Kenali 9 Jenis Protokol Jaringan

Dalam dunia teknologi, komunikasi tidak hanya antar manusia saja. tetapi antar perangkat juga. untuk terjadinya komuniasi yang baik antar perangkat, maka diperlukan yang namanya protokol jaringan. protokol jaringan memjliki perang penting pada komunikasi antar perangkat. sebab prtokol jaringan mengatur komunikasi antar perangkat. berikut penjelasannya


APA ITU PROTOKOL JARINGAN?

protokol jaringan adalah perangkat sistem yang mengatur dan menentukan cara memformat, mengirim, dan menerima data, sehingga perangkat jaringan komputer dapat berkomunikasi. Protokol jaringan tidak hanya terbatas pada komputer, tetapi juga digunakan dalam berbagai perangkat yang terhubung ke jaringan, seperti smartphone, printer, router, dan perangkat Internet of Things (IoT).

FUNGSI PROTOKOL JARINGAN

Protokol jaringan memiliki beberapa fungsi penting dalam komunikasi data di jaringan komputer. Berikut adalah fungsi-fungsi utama protokol jaringan:

  1. Menetapkan aturan dan format standar agar perangkat berbeda dapat berkomunikasi satu sama lain dengan efektif.
  2. Menentukan cara mengidentifikasi dan menemukan perangkat di jaringan, serta cara mengarahkan data ke tujuan yang benar.
  3. Membagi data besar menjadi paket-paket kecil untuk transmisi dan menggabungkannya kembali di tujuan.
  4. Mengatur pembentukan, pemeliharaan, dan pemutusan koneksi antar perangkat..
  5. Memastikan paket data diterima dalam urutan yang benar di tujuan.
  6. Menyediakan mekanisme untuk enkripsi data, autentikasi, dan integritas data.
  7. Memungkinkan beberapa sinyal atau aliran data untuk berbagi satu jalur komunikasi

JENIS-JENIS PROTOKOL JARINGAN

1. TCP/IP


TCP/IP adalah protokol jaringan dasar yang membentuk dasar internet. Standar ini mengatur dalam proses transfer data atau informasi dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan internet.

JENIS-JENIS TCP

Walaupun TCP salah satu jenis protokol jaringan, tetapi TCP juga memiliki beberapa jenis. berikut jenis-jenis TCP.

  1. TCP Fast Open: Varian dari TCP yang memungkinkan koneksi lebih cepat dengan mengirimkan beberapa data awal dalam permintaan koneksi.
  2. TCP SACK (Selective Acknowledgment): Mekanisme yang memungkinkan penerima untuk memberi tahu pengirim tentang paket-paket yang telah diterima dengan sukses.
  3. TCP Window Scaling: Digunakan untuk meningkatkan kinerja TCP pada jaringan dengan latensi atau bandwidth tinggi.
  4. TCP Congestion Control: Mekanisme untuk menghindari terjadinya kemacetan pada jaringan.
  5. TCP Timeouts and Retransmissions: Menggunakan mekanisme timeouts dan retransmissions untuk menangani paket-paket yang hilang atau terlambat.

 

2. HTTP


HTTP (Hypertext Transfer Protocol) adalah protokol komunikasi yang digunakan untuk mengirimkan data melalui World Wide Web. HTTP beroperasi pada lapisan aplikasi (Layer 7) dari model OSI dan digunakan untuk pertukaran informasi antara klien. Contohnya seperti Saat kamu mengakses situs web, permintaan kamu dan respons dari server dikelola melalui HTTP.

 3. HTTPS



HTTPS adalah protocol versi Lebih aman dari HTTP. Hal ini karena HTTPS mendapatkan dua lapis enkripsi dari Socket Secure Layer (SSL) dan Transport Layer Security (TLS). HTTPS melindungi privasi dan keamanan data kamu saat ditransfer antara kamu dan server.

 

4. FTP (File Transfer Protocol)


Protocol ini digunakan untuk mentransfer file  dari perangkat pengguna ke server atau sebaliknya. Karena pengguna dapat melakukan transfer dari kedua arah, maka protokol ini dapat berupa FTP, sFTP (secure file transfer protocol), atau TFTP (trivial transfer protocol).

JENIS-JENIS FTP:

1. FTP (File Transfer Protocol) Standar

FTP standar mentransfer data dalam bentuk teks yang tidak terenkripsi, sehingga tidak aman untuk mengirim data sensitif karena dapat disadap.

2. FTPS (FTP Secure):

FTPS adalah versi aman dari FTP yang menggunakan protokol SSL/TLS untuk mengenkripsi data selama transfer

3. SFTP (SSH File Transfer Protocol)

SFTP adalah bagian dari protokol SSH (Secure Shell) dan menawarkan transfer file yang aman dengan enkripsi end-to-end. SFTP menggunakan port 22, yang merupakan port yang sama dengan SSH

4. Anonymous FTP

Anonymous FTP adalah metode untuk mengakses server FTP di mana pengguna tidak perlu memiliki akun atau autentikasi khusus untuk mengunduh atau mengunggah file. Pengguna dapat masuk ke server FTP dengan menggunakan nama pengguna "anonymous" dan seringkali menggunakan alamat email mereka sebagai kata sandi.

5. FTP Aktif

Cara komunikasi antara client dengan server. pada jenis ftp ini, Server memulai koneksi data ke klien. Jenis FTP ini memiliki kekurangan, seperti Dapat bermasalah dengan firewall

6. FTP Pasif:

FTP Pasif sama halnya dengan FTP Aktif. namu FTP Pasif adalah kebalikan dari FTP Aktif dalam berkomunikasi. Pada jenis FTP ini Klien memulai semua koneksi ke server dan Lebih kompatibel dengan firewall

5. SMTP (Simple Mail Transfer Protocol)


SMTP (Simple Mail Transfer Protocol) adalah protokol standar yang digunakan untuk mengirim email melalui jaringan Internet. SMTP berfungsi di lapisan aplikasi dari model OSI dan menggunakan port TCP 25 untuk komunikasi.

Kode Status SMTP

Kode status SMTP adalah tiga digit angka yang memberikan informasi tentang status perintah atau respons yang terjadi selama komunikasi. Beberapa kode status umum termasuk:

  1. 220: Server siap untuk menerima email.
  2. 250: Permintaan berhasil dan email diterima.
  3. 354: Server siap untuk menerima data email.
  4. 421: Server tidak tersedia sementara waktu.
  5. 450: Mailbox penerima tidak tersedia.
  6. 550: Permintaan gagal karena alamat email penerima tidak valid atau ada kesalahan lain.

 

6. POP3 (Post Office Protocol version 3)


POP3 adalah protokol yang digunakan untuk mengambil email dari server email ke klien email. POP3 umumnya menggunakan port TCP 110, tetapi jika menggunakan enkripsi TLS/SSL, ia menggunakan port TCP 995.

Cara Kerja:

  1. Koneksi: Klien email membuka koneksi ke server POP3.
  2. Otentikasi: Klien email mengotentikasi dirinya menggunakan nama pengguna dan kata sandi.
  3. Pengambilan Email: Email diunduh dari server ke perangkat lokal klien email. Biasanya, email dihapus dari server setelah diunduh, meskipun beberapa konfigurasi memungkinkan email tetap ada di server untuk periode tertentu.
  4. Menutup Koneksi: Setelah email diunduh, koneksi ditutup.

7. IMAP (Internet Message Access Protocol)


IMAP adalah protokol yang lebih canggih dibandingkan POP3, digunakan untuk mengelola dan mengambil email dari server. IMAP umumnya menggunakan port TCP 143, tetapi jika menggunakan enkripsi TLS/SSL, ia menggunakan port TCP 993.

Cara Kerja:

  1. Koneksi: Klien email membuka koneksi ke server IMAP.
  2. Otentikasi: Klien email mengotentikasi dirinya menggunakan nama pengguna dan kata sandi.
  3. Manajemen Email: Email tetap disimpan di server dan klien hanya mengunduh salinan atau metadata email. Sinkronisasi penuh antara server dan klien terjadi, memungkinkan email terlihat sama di semua perangkat.
  4. Pengelolaan Folder: Pengguna dapat membuat, menghapus, dan memindahkan email antar folder di server.
  5. Menutup Koneksi: Koneksi dapat tetap terbuka untuk sinkronisasi real-time atau ditutup setelah operasi selesai.

8. DNS (Domain Name System)


Protocol ini berfungsi sebagai penjerjemah IP ke nama almat domain. Contohnya seperti www.google.com . hal ini membuat pengguna tidak perlu menggunakan IP untuk mengakeses akses situs web.

9. DHCP ( Dynamic Host Cofiguration Protocol)


Protokol ini merupakan protocol yang yang berfungsi untuk mengotomatisasi proses pengalokasian alamat IP dan informasi konfigurasi jaringan lainnya kepada perangkat (host) dalam jaringan IP. Hal ini membuat anda tidak perlu mengatur ip di perangkat secara manual.

JENIS-JENIS DHCP

  1. DHCP Server: Perangkat yang menyediakan dan mengelola alamat IP serta konfigurasi jaringan lainnya untuk klien.
  2. DHCP Client: Perangkat yang meminta alamat IP dan konfigurasi jaringan dari server DHCP.
  3. DHCP Relay Agent: Perangkat yang meneruskan permintaan DHCP antara klien dan server yang berada di subnet berbeda.
  4. Stateful DHCP: Metode alokasi IP di mana server menyimpan informasi tentang alamat IP yang telah diberikan ke klien tertentu.
  5. Stateless DHCP: Digunakan dalam IPv6, di mana klien mengonfigurasi alamat IP sendiri berdasarkan informasi jaringan dari router.
  6. BOOTP (Bootstrap Protocol): Pendahulu DHCP yang masih digunakan dalam beberapa kasus khusus.





REFERENSI:


Previous Post Next Post